Home Berita Order Melimpah Namun Sulit Cetak Laba, Industri Galangan Kapal Lakukan Konsolidasi

Order Melimpah Namun Sulit Cetak Laba, Industri Galangan Kapal Lakukan Konsolidasi

2542
0
SHARE

JMOL. Kemampuan Industri Pembangunan Kapal mencetak laba sangat rendah dibanding kemampuannya meraih order kapal, yang mencapai miliaran dolar AS. Demikian salah satu temuan kunci dalam laporan tahunan BRS Brokers yang dirangkum splash.com. Penyebabnya, biaya pembangunan kapal meningkat lebih cepat dibanding harga jual kapal yang telah disepakati dengan pemesan.

Dalam laporan setebal 170 hal tersebut, BRS Brokers memberi contoh dua shipbuilder besar dari Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan Samsung Heavy Industries (SHI), yang selalu merugi dalam beberapa tahun belakangan.

Konsolidasi

BRS menyebutkan salah satu strategi yang ditempuh oleh industri galangan kapal adalah menurunkan kapasitas pembangunan kapal, melalui penutupan galangan dan konsolidasi. Kondolidasi di sisi supply side ini diharapkan akan memperkuat posisi tawar galangan kapal terhadap pemesan.

Strategi ini sudah diterapkan jika melihat data trend penurunan kapasitas secara global. Jumlah shipbuilder menurun dari 700 galangan kapal di 2007 menjadi sekitar 300 di tahun 2022. Diikuti oleh oleh menurunnya kapasitas pembangunan kapal secara global, dari 2000 kapal per tahun (kurun waktu 2005 – 2010) menjadi 1200-1300 kapal per tahun saat ini.

Konsolidasi shipbuilder juga membuat peta industri berubah. Kini 75 persen kapasitas global dikuasai oleh 9 grup shipbuilder. Tiga grup menguasai 68% kapasitas di China (CSSC, Yangzijiang, NTS). Imabari, JMU, dan Tsuneishi menguasai 71% kapasitas di Jepang. Yang paling tinggi di Korea Selatan, dimana 92% kapasitas galangan kapal hanya dikuasai oleh tiga grup (HHI, SHI, DSME).

Order Bulk Carrier Terbanyak

Laporan BRS Brokers juga menyebutkan prediksi order kapal tahun 2023 akan mencapai 85 juta dwt. Tak jauh dari tahun lalu yang mencatat 88,9 dwt.

Berdasarkan jenisnya, order kapal Bulk Carrier mencapai 40 juta dwt. Diikuti tanker (20 juta dwt) dan container (10 juta dwt). Kapal jenis lainnya termasuk LNG Carrier sekitar 15 juta dwt. [AS]