Home Berita IMC UI: Kapal Pelat Datar Butuh Dukungan Banyak Pihak

IMC UI: Kapal Pelat Datar Butuh Dukungan Banyak Pihak

2789
0
SHARE

JMOL. Universitas Indonesia (UI) mengambil peran dalam pembangunan kemaritiman di tanah air. Melalui Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum, UI membentuk lembaga dengan nama “Indonesia Maritime Center” atau disingkat IMC.

“IMC merupakan prakarsa FTUI dan FHUI. IMC alias Indonesia Maritime Center, nama ini banyak diperebutkan oleh berbagai kampus, seolah-olah ini jadi nama besar karena Indonesianya. Jadi nama ini sudah launching”, ujar Dekan FTUI Dedi Priadi, saat dihubungi Redaksi di sela-sela acara 53 Tahun FTUi Untuk Negeri, Gandaria City Mall Jakarta, Sabtu (28/10).

Banyak hal yang sudah dilakukan IMC, misalnya pada bidang perkapalan, IMC terlibat dalam sosialisasi kapal pelat datar yang dikembangkan Departemen Teknik Perkapalan FTUI.

“Bagaimana kapal ini dapat digunakan oleh nelayan dan pelayaran rakyat. Kapal ini mudah dibuat, tidak seperti kapal dengan plat konvensional. Juga dapat menjadi alternatif pengganti kapal dengan material kayu”, katanya.

Dedi Priadi mengatakan dari sisi non teknis, pihaknya menggandeng fakultas lain untuk mendorong masyarakat dan nelayan agar dapat menggunakan teknologi tepat guna ini.

“Umumnya karena belum terbiasa dengan kapal baja, karena selama ini menggunakan kayu, jadi perlu memikirkan familirisasinya, dan IMC bersama-sama fakultas lain sedang mensosialisasikan teknologi ini”, lanjut Dedi.

Walau memiliki manfaat dan prospek yang besar, kapal Pelat Datar masih menghadapi sejumlah kendala. Yaitu, pengguna belum mau berpindah dari kapal kayu ke kapal pelat datar/ semi (campuran baja dan kayu). Masih diperlukan sosialisasi teknologi kapal pelat datar. Hambatan lainnya adalah pendanaan. Dedi melihat perlu dukungan dari pemerintah dan perbankan agar ada solusi skema pendanaan yang saling menguntungkan. Ini merupakan ‘PR’ kita bersama. [AR]

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.