JMOL. Pada Selasa 2 Oktober 2018, hari ke 4 bencana gempa 7.4 SR dan Tsunami Kota Palu, Pelabuhan Pantoloan dilaporkan sudah beroperasi normal walau secara terbatas.
Demikian hasil assesment Tim Kajian Kapasitas dan Kesenjangan Logistik Kemenhub tentang kondisi infrastuktur logistik di Kota Palu paska Gempa dan Tsunami yang melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi pada 28 September 2018.
Pelabuhan Pantoloan yang dikelola oleh Pelindo IV ini terletak 30 Km arah utara kota Palu. Walau masih banyak puing-puing tsunami di sepanjang jalan dari Palu ke Pantoloan, namun akses tersebut masih dapat dilalui.
Kondisi dermaga masih baik dan mulai diperasikan secara terbatas. Sudah ada kapal milik Pelni dan TNI AL yang bersandar. Dengan kedalaman kolam sandar 18 meter, dermaga dapat disandari oleh berbagai jenis kapal.
Untuk alat bongkat muat, terdapat reachstaker 45 T untuk melayani peti kemas. Namun area penumpukan sangat terbatas, hanya mampu menampung 10 unit peti kemas ukuran 40 feet. Tersedia juga 3 unit folklift dan gudang seluas 1000 sqm.
Pelabuhan Pantoloan mengalami kerusakan yang paling parah, dibandingkan pelabuhan lainnya, ditandai dengan rubuhnya Quay Crane di dermaganya. Kini Pelabuhan tersebut sudah dapat melayani arus penumpamg dan barang. [AS]