JMOL. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten, Yefri Meidison mengimbau dan mengingatkan para Nakhoda kapal yang akan dan berlayar di perairan Banten (Selat Sunda) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau akhir-akhir ini.
Secara formal peringatan tersebut dilakukan melalui surat edaran nomor: UM.003/17/12/KSOP.btn-18 tanggal 25 Juni 2018 tentang Kewaspadaan Terhadap Erupsi Gunung Krakatau di Perairan Banten (Selat Sunda).
Kepala KSOP Banten, Yefri Meidison menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari PVMBG Kementerian ESDM, tinggi kolom abu erupsi Gunung Anak Krakatau mencapai 1 kilometer. Arah kolom abu itu condong ke utara dengan warna hitam berintensitas tebal. Periksa Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau di sini
Situs Kementerian ESDM melaporkan bahwa sejak 18 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas. Hingga saat ini tingkat aktivitasnya masih pada status Waspada (Level II). Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah.
Atas hal tersebut di atas, KSOP Banten memberi peringatan kepada seluruh Nakhoda kapal yang berlayar di perairan Banten atau Selat Sunda untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bahaya erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut.
Dalam surat edaran KSOP Banten di atas, para nakhoda kapal diminta selalu memonitor dan memantau berita cuaca dari BMKG, berita erupsi Gunung Anak Krakatau dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, PV/MBG, pos pengamatan Gunung Anak Krakatau atau sumber informasi lainnya serta melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur di atas kapal. Nakhoda juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan kondisi permesinan, kemudi, peralatan navigasi, dan kelengkapan alat keselamatan berfungsi dengan baik.
Sebagai informasi, KSOP Banten menyediakan layanan nomor telepon di (0254) 571009 – 571013 untuk informasi lebih lanjut terkait kondisi pelayaran selama terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau. [AS]