JMOL. Kepala Basarnas Marsdya M Syaugi belum memastikan objek yang ditemukan di dasar Danau Toba adalah KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin 18 Juni lalu. Pencarian yang menggunakan Multibeam dan Side Scan Sonnar tersebut hanya mendeteksi objek yang bukan dasar danau.
Titik temuan objek ada di dua lokasi yang jaraknya sekitar 3 km arah barat daya dari Pelabuhan Tigaras, dan berada di kedalaman 490 meter. Kabarsarnas mengatakan tim pencari akan melakukan analisis lebih lanjut terkait temuan di atas.
Sebelumnya beredar informasi bahwa Tim Survey Basarnas dan Mahakarya Geo Survey – IAITB telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal, pada koordinat (2 deg 47’ 3.835 N; 98 deg 46’ 10.767 E), Kedalaman 450 meter.
Operasi Pengangkatan
Jika posisi badan kapal sudah dipastikan, Basarnas akan melaporkan hasilnya kepada pihak berwenang untuk mendapatkan arahan langkah-langkah strategis berikutnya.
Pengangkatan badan kapal KM Sinar Bangun menjadi perhatian publik karena diyakini mayoritas korban terperangkap di dalam badan kapal tersebut. Namun, mengingat operasi pengangkatan badan berbobot 35 GT dari kedalaman 450 meter bukanlah operasi yang mudah serta memerlukan biaya mahal, Basarnas memerlukan otoritasi dari Presiden.
Pada kedalaman 400 meter, suhu air diperkirakan mencapai nol derajat Celcius dan tekanan air mencapai 47 atm (tekanan normal di permukaan bumi adalah 1 atm. Red). Secara teori, jasad mamalia pada kedalaman tersebut dalam 4-6 hari akan mengalami skeletonied, alias sudah menjadi tulang belulang. Jika pengangkatan dipilih, nantinya diperlukan proses identifikasi yang memakan waktu yang cukup lama. [JB]
