JMOL. Kemeriahan sangat terasa di dermaga Madura Koarmatim Surabaya (17/12/17). Maklum, karena hari itu setidaknya ada dua perhelatan besar digelar, yang pertama adalah Naval Base Open Day dalam rangka Hari Armada, dan yang kedua adalah “Indonesia Power Boat II”. Ribuan pemilik pasang mata berdesakan di dermaga Madura, tak ingin kehilangan momentum yang terbilang jarang di Indonesia tersebut.
Lomba balap boat kali ini diikuti oleh 11 tim boat yang berasal dari berbagai propinsi. Yaitu: Aceh (F1 Zaghali) , Jateng (AVENIER), Gorontalo (Maju Bangkit Indonesia Grup), Manggarai Barat (AMPAS BOAT) – Sulawesi Utara – tondano (GMHF Tech ), Jawa Timur (Javanese Boat – surabaya dan Laskara Madura), Koarmatim 1,2 dan 3. Jurusan Teknik Perkapalan Univ Muhammadiyah Gresik. Menjadi satu-satunya peserta dari kalangan kampus. Pada Indonesia PowerBoat II ini, peserta menggunakan mesin 40 HP.
Lomba adu cepat dibuka oleh Laksda Arusukmono Indra Sucahyo dari Mabes TNI AL, pada pukul 8.30 WIB. Empat boat berlaga di tahap final yang menempuk jarak 6 km ini, yaitu Aceh (F1 Zaghali) , Gorontalo (MBIG, Maju Bangkit Indonesia Grup), KOARMATIM 1, dan KOARMATIM 3.
Pada putaran pertama, MBIG memimpin disusul oleh Koarmatim 3, koarmatim 1 dan F1 Zaghali. Namun, MBIG dan Kormatim 3 mengalami masalah pada mesin saat putaran berikutnya. Alhasil, Kormatim 1 yang pertama mencapai garis finish, disusul F1 Zaghali Boat (Aceh), Juara III Koarmatim 3. Kormatim 1 finish dengan catatan waktu 4 menit 12 detik. Di Kelas Slalom, Koarmatim 2 keluar sebagai juara pertama, disusul Koarmatim 1, Koarmatim 3.
Di tingkat dunia, lomba boat serupa adalah F1H2O, sebuah ajang balapan powerboat yang setara dengan Formula 1 di darat. Indonesia sebenarnya memiliki potensi mengembangkan jenis olahraga air ini. Namun dukungan dari pabrikan mesin boat masih sangat minim. Padahal, tidak kurang dari 30.000 unit mesin motor tempel yang terjual di Indonesia setiap tahunnya. [AYU]