JMOL. Rekrutmen pelaut level perwira menjadi fokus bagi stakeholder industri pelayaran dunia dalam lima tahun mendatang. Sejak 2015, IMO mengkampanyekan berkarir di dunia pelayaran, sementara pihak asosiasi pelayaran lebih menekankan perlunya peningkatan program peningkatan kualitas pelaut untuk mengatasi ancaman kekurangan pelaut level officer (perwira). Kekurangan pelaut ini termasuk untuk perwira teknik dan perwira pada tipe kapal yang lebih khusus seperti Chemical, LNG dan LPG Carrier.
Pada tahun 2016 lalu, jumlah pelaut yang bekerja pada kapal dagang di seluruh dunia tercatat sebanyak 1.647.500 orang, terdiri atas 774.000 perwira dan 873.500 rating. Pada tahun 2017, jumlah pelaut yang bekerja di armada dagang seluruh dunia diperkirakan mencapai 1.545.000, terdiri atas 790.500 perwira dan 754,500 rating. Peningkatan permintaan untuk level perwira sekitar 24 persen, sementara untuk level rating sebesar 1 persen. Melihat kondisi demand-supply saat ini, terjadi kekurangan sebanyak 16.500 pelaut level perwira, dan surplus sebanyak 119.000 orang untuk level rating.
Dengan pasokan level perwira yang cenderung stagnan, dan pertumbuhan jumlah armada kapal dalam 10 tahun ke depan, diperkirakan gap antara kebutuhan dan ketersediaan pelaut level perwira akan semakin membesar. Dalam Manpower Report forecast yang diterbitkan BIMCO/ICS pada tahun 2016 lalu, pada tahun 2025 nanti dunia pelayaran membutuhkan tambahan sebanyak 147.500 orang pelaut level perwira.
China, Filipina, Indonesia, Rusia dan Ukraina merupakan lima besar negara asal pelaut. Pelaut level rating terbanyak berasal dari Filipina, disusul China, Indonesia, Rusia, dan Ukraina. Sementara untuk level perwira, sejak 2015 China menyalip Filipina di urutan pertama, disusul India, Indonesia, dan Rusia. [AF]