JMOL. DNV GL, badan klasifikasi kapal dan konsultan teknologi maritim, pada bulan Juni 2018 merilis “white paper” yang berisi assesment tentang bahan bakar alternatif dan teknologi penggerak kapal. Paper tersebut dibuat terkait kebijakan IMO tentang Global Shulphur Cap (GSC) pada 2020 dan Komitmen IMO untuk mereduksi emisi karbon dari pelayaran hingga 50 persen pada tahun 2050.
Dua kebijakan di atas tersebut tak ayal akan mengubah wajah pelayaran dunia, sekaligus menghadirkan ketidakpastian terhadap arah penggunaan bahan bakar penggerak kapal di masa depan. Di sisi lain, kedua kebijakan di atas mendorong tumbuhnya penelitian tentang bahan bakar dan teknologi alternatif.
Baca juga: IMO Terapkan Global Sulphur Cap 0,5 Persen
Pilihan pihak pelayaran dalam memenuhi limitasi 0,5 persen kadar sulfur (GSC) relatif mudah, walau tidak berarti lebih murah dan layak secara ekonomis. Namun, untuk sekalgus mereduksi emisi gas karbon (Green House Gas, GHG), memerlukan pertimbangan yang tidak sederhana.
DNV GL menyebutkan bahwa opsi penggunaan scrubber (sistem pembersih gas buang) diprediksi mencapai sekitar 6000 unit kapal hingga tahun 2020. Jumlah tersebut hanya sekitar 11 persen dari total populasi kapal di dunia. Artinya, masih sangat banyak kapal yang harus mengganti bahan bakarnya dari HFO ke jenis bahan bakar yang lain. Apa saja pillihan yang tersedia?
Penggerak Masa Depan
Menggunakan MGO (Marine Gas Oil) dapat memenuhi limitasi kadar sulfur 0,5 persen, namun emisi gas karbon dari MGO masih cukup besar dan harganya relatif lebih mahal dibanding HFO.
LNG, LPG, Methanol, Biodiesel dapat memenuhi GSC dan memiliki emisi gas karbon yang lebih rendah dibanding HFO dan MGO. Namun, harga dan ketersediaan masih menjadi kendala. Belum termasuk perubahan teknologi mesin. propulsi dan sistem storage.
Hidrogen cair misalnya, dari aspek emisi GHG dan GSC, adalah bakar bakar yang paling bersih. Namun karena densitasnya yang sangat rendah, diperlukan hidrogen cair dalam jumlah yang besar, dan ruang penyimpanan yang juga besar. Menurut kajian DNV GL, hidrogen cair mungkin hanya cocok untuk kapal yang berlayar dalam jarak pendek.
Alternatif lain seperti Baterei, Fuel Cell, dan bahkan Wind-Assitted Propulsion (WAP) masih jauh memenuhi harapan industri pelayaran. Baterei hanya cocok untuk jarak pendek. WAP untuk kapal dengan kecepatan rendah.
Fuel cells adalah pilihan yang paling ideal, zero sulfur dan zero karbon seperti hidrogen namun dengan efisiensi yang sebanding bahkan lebih baik dari sistem propulsi saat ini. Sayangnya, untuk sebagai penggerak kapal, fuel cells masih dalam pengembangan. Proyek e4ships oleh Meyer Werft dan ThyssenKrupp Marine Systems di Jerman, adalah pengembangan yang paling maju terhadap.sistem fuel cells sebagai penggerak kapal.
DNV GL merekomendasikan penggunaan teknologi kombinasi turbin gas dan turbin uap, yang terintegrasi dengan sistem penggerak elektrik (COGES). Bahan bakarnya bisa LNG atau MGO. Opsi ini diterapkan dalam PERFECt Ship, proyek riset bersama antara DNV GL, GTT, ABB, Caterpillar Solar Turbine, dan OMT. (Lihat hasilnya di sini).
PERFECt Project di atas diterapkan pada kapal kontainer 20 TEUs. Dan jika sukses, dapat diterapkan secara feasible pada kapal-kapal ukuran besar lain dengan kebutuhan tenaga 30 MW ke atas.
Dari kajian DNV GL ini, apakah LNG dan Fuel Cells adalah masa depan pelayaran? Boleh jadi. [AF]
mantap kedepanya bisa market ke marine tanker boiler
LNG bagus mengurangi polusi udara dilaut
BOILER KAPAL TANKER,CRUDE OIL,PALM OIL
BOILER KAPAL TANKER (KETEL UAP KAPAL)
Boiler kapal atau dalam bahasa indonesia disebut Ketel Uap adala:Mesin yang dirancang untuk menghasilkan uap, yang akan digunakan untuk sistem pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih bermacam-macam dari yang populer batubara dan minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain.
Kegunaan boiler di Kapal Tanker
Fungsi utama boiler di kapal adalah untuk menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan oleh boiler selain sebagai pemanas bahan bakar kapal(Residu,MFO), juga bisa digunakan untuk menggerakkan turbin uap,yang juga digunakan sebagai motor penggerak utama kapal.
boiler kapal (Ketel uap) memanaskan cairan yang ada di dalam bejana,cairan tersebutdirubah menjadi uap. Uap yang telah terbentuk kemudian dialirkan ke komponen yang membutuhkan, bisa untuk menggerakkan turbin atau digunakan sebagai sumber panas.(heat transfer steam)
Fungsi boiler di kapal adalah untuk Menghasilkan daya untuk penggerak utama dan penggerak bantu, Untuk peralatan pemanas ( pemanas ruangan, bahan bakar, muatan minyak dln ), Pada kapal tanker digunakan sebagai pembersih tangki minyak (Tank Cleaning ).
Adapun alat pendukung boier kapal
1. Feed Water tank
2. Feed water Pump (Pompa air umpan Boiler)
3. Water softener
4. Dosing pump
5. water regeneration Resin
6. Tanki bahan bakar
7. Steam header (Pembagi steam)
8. Economizer (memanfaatkan gasbuang cerobong untuk memnaskan air umpan boiler)
9. Flow meter steam
10.metering bahan bakar
11.metering air umpan boiler
Demikian artikel dari kami apabila adahal lain bisa hubungi kami
PT.INDIRA DWI MITRA
Ratman sales engineer
Phone (WA) 081388666204
https://indira.co.id
mantap programnya kerjanya
apakah harganya bisa samafuel residu MFO untuk fuel gas
[…] Baca: LNG dan Fuel Cells, Energi Penggerak Kapal di Masa Depan? […]
Perfectly pent content, really enjoyed examining.