Home Berita Kemenhub Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi Saat Arus Balik Mudik

Kemenhub Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi Saat Arus Balik Mudik

1191
0
SHARE
JMOL. Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) – Kementerian Perhubungan mengingatkan adanya potensi Gelombang Tinggi dalam periode arus balik mudik laut Lebaran. Menyusul rilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang prakiraan cuaca dan kondisi gelombang di laut, yang berlaku dari 8 sampai 12 Juni 2019.

Direktur KPLP, Ahmad mengingatkan kepada seluruh petugas dan operator agar memperhatikan peringatan BMKG tersebut dan terus memperbarui informasi setiap enam jam sekali.

“Kondisi gelombang tinggi ada di beberapa titik dan harus menjadi perhatian nakhoda dan Syahbandar,” kata Ahmad.

KPLP juga meminta para penumpang agar dapat memahami bila berada pada kondisi cuaca yang kurang baik dan jangan memaksa berangkat jika cuaca tidak bersahabat.

Adapun saran keselamatan yang perlu diperhatikan oleh operator pelayaran, yaitu perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (16 knot dan 1,5 meter), kapal ferry (21 knot dan 2,5 meter). Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/pesiar (27 knot dan 4 meter).

Berdasarkan informasi BMKG, status gelombang pada periode 8 – 12 Juni 2019, adalah sebagai berikut: Tinggi gelombang 1-25 s.d. 2,5 meter dengan status waspada ada di wilayah perairan Selat Malaka bag. Utara, Perairan Barat P. Simeulue, Perairan Padang, Selat Sunda bag.Utara, Perairan Selatan P.Sumba, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan P.Sawu, Perairan Kupang – P.Rote, Laut Timor Selatan NTT, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bag.Timur, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar bag. Selatan, Laut Sumbawa bag.Utara, Perairan Kep.Sabalana – Kep.Selayar, Teluk Bone bag.Selatan, Teluk Tolo, Perairan Selatan Kep.Banggai – Kep.Sula, Perairan Manui – Kendari, Perairan Bau Bau – Wakatobi, Perairan Selatan Ambon, Laut Banda, Laut Flores, Perairan Utara Flores, Perairan Kep.Sermata – Letti, Perairan Kep.Babar – Tanimbar, Perairan Kep.Kei – Kep.Aru, Perairan Barat Yos Sudarso, Perairan Amamapere-Agats, Perairan Fak Fak – Kaimana, Laut Seram bag.Timur, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Perairan Utara Jayapura – Sarmi, Samudera Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.

Sedangkan tinggi gelombang 2,5 s.d. 4 meter dengan status berbahaya ada di wilayah perairan Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat Kep.Nias – Kep. Mentawai, Perairan Enggano – Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bag.Selatan, Perairan Selatan Banten – P. Sumbawa, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bag.Selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa Barat hingga NTT, Laut Arafuru.

Tinggi gelombang sebesar 4 s.d. 6 meter dengan status sangat berbahaya ada di perairan Samudera Hindia Selatan Banten. [AF]